Perkembangan Dunia IOT

Share:

Pada era serba modern saat ini setiap manusia tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi, bahkan mereka dapat melakukan berbagai hal yang biasa dilakukan secara manual secara mudah hanya melalui gawai atau gadget. Seperti mencuci, mendengarkan musik, memasak, membuat kue kini dapat dengan mudah diatur melalui perangkat gadget mereka yang terkoneksi langsung pada alat yang akan di gunakan. 



Berbagai kemudahan serta kecanggihan teknologi tersebut tidak dapat lepas dari sejarah atau awal mula perkembangan IOT (Internet of Things) tersebut di buat, untuk mengetahui lebih jauh sejarah serta perkembangan IOT dari masa ke masa, mari simak informasi berikut.




Terdapat beberapa pengertian mengenai Internet of things dari berbagai penjelasan yang ada di internet mengenai IOT dapat dijelaskan secara garis besar bahwa Internet of Things (IOT) merupakan sebuah konsep program dimana terdapat sebuah objek yang memiliki kemampuan untuk mentransmisikan atau mengirimkan data melalui jaringan tanpa menggunakan bantuan perangkat komputer dan manusia. Internet of things atau sering disebut dengan IoT saat ini mengalami banyak perkembangan.

Perkembangan pada IoT sendiri tak hanya mengacu pada hal komunikasi saja namun juga merambah pada bidang kesehatan seperti dalam memonitor tekanan dalam darah, hingga pada alat pacu jantung. beberapa perusahaan besar juga telah menggunakan unsur serta pengembangan teknologi IoT terbaru yakni Google Ai dan Amazon Alexa yang menerapkan teknologi IoT berupa teknologi sensor cahaya dan suara.

Sejarah Perkembangan IoT

Sebelum adanya teknologi seperti smartwatch atau smartlamp saat ini objek yang pertama terkoneksi dan di operasikan dengan internet adalah sebuah pemanggang roti hal tersebut terjadi pada tahun 1989 John Romkey yang merupakan pendiri atau founded dari perangkat lunak FTP dan Simon Hackett berhasil menghubungkan sebuah pemanggang roti "Sunbeam Deluxe Automatic Radiant Control toaster" dengan koneksi internet sehingga pemanggang tersebut dapat bekerja melalui kontrol dari perangkat komputer.dan pada saat itulah mulai dikenal istilah "pervasive computing" atau "embedded internet". namun dalam perkembangannya istilah pervasive computing tersebut lebih di kenal saat ini dengan istilah "Internet of Thing" hal tersebut di pelopori oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 yang merupakan pendiri Auto-ID Center di Massachusetts Institute of Technology (MIT), serta sebagai  pencipta sistem RFID yang menjadi cikal bakal utama istilah sistem IoT di kenal di kalangan masyarakat hingga saat ini.

Komponen pada Perangkat Teknologi IoT

Berbagai perangkat IoT dapat anda temui di sekitar anda mulai dari perangkat yang kita butuhkan sehari-hari bahkan fasilitas umum disekitar kita, perangkat IoT pada masa saat ini bukan hanya menjadi media yang memudahkan dalam menyelesaikan segala tugas maupun membantu melakukan segala aktivitas namun sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang saat ini.

Secara garis besar IoT atau Internet of Things dapat juga di artikan sebagai suatu konsep untuk menghubungkan segala perangkat elektronik pada jaringan internet agar dapat dikendalikan atau di akses secara jarak jauh. Untuk dapat terhubung dengan baik perangkat IoT memiliki beberapa komponen dasar seperti berikut : 

Sensor

Sensor merupakan instrumen yang memiliki peran untuk mengambil data yang diperlukan dari suatu obyek. Data yang di transmisikan ini bisa berupa informasi sederhana seperti temperatur udara hingga yang kompleks seperti tayangan video.
Dalam sebuah perangkat IoT bisa mempunyai beberapa sensor untuk mendapatkan berbagai data agar bisa memberikan informasi yang lengkap pada penggunanya. Seperti yang terdapat pada perangkat GPS Tracker, yang mempunyai sensor GPS, temperatur, sensor bahan bakar, sensor tegangan listrik, dan lainnya.

Konektivitas

Setelah data didapat maka selanjutnya data akan dikirimkan pada cloud infrastructure untuk diproses. Pengiriman data ke cloud memerlukan suatu penghubung atau koneksi. Terdapat berbagai pilihan koneksi yang dapat digunakan dalam sebuah perangkat IoT, seperti: jaringan seluler, satelit, Wi-Fi, wide area network (WAN), low power wide area network, dll.
Setiap pilihan koneksi mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing yang mempengaruhi jarak, konsumsi daya, bandwidth, dan lain-lain. Karena itu pilihan konektivitas pada sebuah perangkat IoT harus dipertimbangkan dengan baik.

 
Pengolahan data

Selanjutnya setelah data diambil dan dikirimkan ke cloud, semua akan diproses oleh sebuah software. Proses pengolahan data juga bisa sesederhana membaca membaca suhu udara di area tertentu hingga proses yang rumit seperti mengenali obyek di video melalui visi komputer.
Dalam pemrosesan data bisa saja diperlukan interaksi dengan manusia atau bahkan sepenuhnya otomatis menggunakan teknologi artificial intelligence (AI).

 
User Interface (UI)

Data yang telah diproses memerlukan tampilan agar bisa dibaca atau dipahami oleh penggunanya. Di sini lah diperlukannya suatu user interface (UI) atau antarmuka pengguna.
 
User Interface umumnya ditampilkan di sebuah device seperti: smartphonetabletlaptop, PC, atau device lainnya. Selain digunakan untuk menampilkan informasi yang diperlukan, user interface juga berfungsi untuk berinteraksi atau mengendalikan device IoT yang terhubung ke obyek.

Kesimpulan

Pada dasarnya  IoT merupakan konsep yang ditujukan untuk mempermudah pengguna dalam melakukan segala aktivitas sehari-hari hanya melalui kendali sebuah perangkat. Dalam sistem kerja sebuah perangkat IoT seluruh perangkat elektronik akan di hubungkan pada satu sistem jaringan internet yang akan di kendalikan oleh satu perangkat pokok secara jarak jauh.

No comments

- Tinggalkan komentar anda. Komentar anda sangat berarti untuk perkembangan website kami.

- Jika komentar anda tidak segera saya jawab berarti saya dalam keadaan tidak online atau ada masalah dengan blog saya.