Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat dan berkembang umat manusia kini semakin dimudahkan dalam memperoleh informasi serta melakukan segala aktifitas hanya melalui gawai atau gadget mereka termasuk dalam hal menyimpan data, baik data pribadi atau data yang bersifat public atau umum. Namun kecanggihan tersebut seringkali tidak di dukung dengan keamaman sistem yang mumpuni sehingga hal tersebut di manfaatkan oleh beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil sebuah informasi atau data yang bersifat pribadi secara ilegal.
Permasalahan pada keamanan sebuah data maupun informasi tersebut sering juga disebut sebagai Hacking dan Cracking. Untuk mengetahui penjelasan mengenai Hacking dan Cracking secara lebih detail mari kita simak informasi berikut,
Pengertian Hacking dan Cracking
Hacking
Hacking atau yang seringkali disebut sebagai Peretasan merupakan upaya untuk menyusup ke komputer atau suatu jaringan tanpa adanya otorisasi (izin) akses, yang akan berdampak pada perubahan sistem terutama pada fitur keamanan. Seseorang yang melakukan aktifitas hacking sering di sebut sebagai "hacker". Aktifitas Hacking ini tidak merugikan justru membantu sebuah perusahaan maupun pembuat sistem dalam menguji tingkat keamanan dari sistem yang dibuatnya.
Cracking
Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Hacking, Cracking merupakan kegiatan menyusup dalam sebuah sistem secara ilegal dengan tujuan merusak sebuah data yang berdampak merugikan. Kegiatan yang sering dilakukan oleh seorang "cracker" adalah membobol sebuah sistem, mencuri aset data, menghancurkan sistem keamanan. Oleh karena itu kegiatan cracking tergolong dalam kejahatan.
Sejarah Hacking dan Cracking
Hacking (Peretasan)
Hacking atau hacker sendiri muncul pada awal tahun 1960 yakni para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan perintis dari perkembangan teknologi komputer dan mereka berkutat dengan sejumlah komputer mainframe. Kata hacker pertama kalinya muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik ketimbang yang telah dirancang bersama.
Kemudian pada tahun 1983, istilah hacker berubah menjadi negatif. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s yang berbasis di Milwaukee AS. 414 sendiri merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut dinyatakan bersalah atas kasus pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos.Salah satu sejarah pada kasus peretas internet pertama, dan tentu saja yang pertama mendapatkan perhatian media luas, adalah Robert Morris pada tahun 1989. Serangannya yakni serangan "Denial of service" atau DOS pertama dalam sejarah dan itu disebabkan oleh worm yang dikembangkan Morris di Cornell University. tahun sebelumnya.
Menurut Morris, dia tidak bermaksud untuk membahayakan sistem, melainkan untuk mencari celah kelemahan keamanan sistem. Namun sayangnya, karena kesalahan kode, worm tersebut bereplikasi secara berlebihan, menyebabkan kerusakan parah yang berlangsung selama berhari-hari.
Cracking
Sejarah Cracking sendiri terjadi pada awal mula pengembangan perangkat lunak yang memiliki proteksi terhadap penggandaan diawali oleh Apple
II, Atari 800, dan Commodore 64 software. Para pembuat perangkat lunak,
terutama software kategori game melakukan beragam proteksi untuk melindungi
software mereka dari aksi pembajakan.
Pada zaman dahulu,
perangkat lunak sangat terintegrasi dan juga erat terkolerasi dengan perangkat
keras secara langsung. Hal ini berbeda dengan perangkat lunak masa kini yang
hanya akan berkomunikasi dengan perangkat keras melalui middleware atau device
driver. Demikian pula proteksinya, dimana akan melalui proses pengalamatan
dengan perangkat keras secara langsung.
Berawal dari hobi
mereka akan dunia computer, para software cracking ini ingin memamerkan
kemampuannya dengan melakukan berbagai aksi seperti membobol keamanan proteksi
perangkat lunak dan menyebarkannya sehingga dapat digunakan oleh banyak orang.
Bukan hanya untuk
sekedar mendemonstrasikan kemampuan pemrograman, mereka pun melihatnya sebagai
salah satu sumber uang. Pangsa pasar software bajakan sangatlah prospektif.
Hanya dengan beberapa puluh ribu Rupiah saja, konsumen akan bisa mendapatkan
perangkat lunak yang mahal.
Metode penyebarannya
pun bermacam–macam. Sealin menjualnya, mereka juga mendistribusikannya via
internet seperti pada portal file network sharing Tidak tanggung – tanggung,
pada tahun 1980 mereka dengan berani mengiklankan dirinya termasuk keahliannya,
dengan menampilkan gambar animasi dan berbagai pesan dari pembuatnya pada layar
sebagai halaman pembuka sebelum program yang di-crack tersebut dijalankan di
komputer.
Bukan hanya sekedar
mengandalkan keahlian cracking saja, mereka pun mulai melirik berbagi software Cracker siap pakai yang di buat para pelaku cracking untuk melakukan
software reverse engineers dengan mudah, sehingga dari kode – kode biner yang
di-reverse akan menghasilkan source code yang dapat dimodifikasi nantinya.
Terlebih lagi
perkembangan internet membuat para softeware cracking mengembangkan organisasi
online rahasia, membuat pembelajaran, aksi, dan semua aktivitas mereka dapat
lebih tersalurkan pada sesama pelaku Cracker.
Salah satu sumber informasi perihal “software protection reversing” adalah
website Fravia.
Jenis - jenis Hacker
Pada umumnya di beberapa kasus yang sering kita temukan terkait peretasan data terdapat 2 jenis hacker yang memiliki tujuan berbeda yakni :
White hat Hacker
White Hat Hacker merupakan salah satu dari jenis-jenis hacker profesional dengan keahlian di bidang keamanan cyber (cybersecurity). Biasanya, mereka bersertifikat resmi dan berwenang dalam meretas sebuah sistem. White Hat Hacker ini bekerja untuk pemerintah atau organisasi sehingga dapat masuk ke sistem dengan legal dan meretas sistem dari celah keamanan cyber milik organisasi.
White Hat Hacker memiliki tugas yakni untuk menguji tingkat keamanan cyber di organisasi mereka sehingga dapat mengidentifikasi titik lemah dan memperbaikinya untuk menghindari celah serangan dari sumber eksternal. Hacker ini bekerja sesuai peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah atau instansi serupa yang mempekerjakannya. Oleh karena itu, White Hat Hacker juga dikenal sebagai hacker etis.
Black hat Hacker
Black hat hacker juga merupakan seorang ahli komputer yang berpengetahuan luas tetapi memiliki tujuan yang salah. Mereka menyerang sistem lain untuk mendapatkan akses ke sistem tersebut secara ilegal. Saat sudah berhasil masuk ke suatu sistem, mereka mungkin mencuri data atau bahkan menghancurkan sistem.
Lalu mereka menjual data dan resource yang di curi ke black market atau memeras perusahaan atau instansi targetnya. Praktik hacking yang digunakan oleh jenis hacker ini bergantung pada kapasitas dan pengetahuan hacking per individu. Biasanya black hat hacker juga dikenal sebagai cracker.
Penanggulangan bahaya cracking
Seiring dengan maraknya pembajakan data kita perlu menerapkan perlindungan lebih bagi data kita yang bersifat pribadi untuk mencegah terjadinya pencurian data maupun akses ilegal pada sistem, berikut langkah yang dapat di terapkan untuk mencegah bahaya cracking :
- Atur kewenangan pemakaian (Access Control), bedakan antara
administrator dan orang biasa. Jika di Linux/Unix, gunakan shadow password
(password yang terenkripsi) dan atur User ID (UID) dan Group ID (GID). Matikan
proses proses yang dihidupkan di computer anda. Bagi yang menggunakan
Linux/UNIX, anda dapat melihat proses yang hidup dengan mengetik perintah ps
–All sebagai root. Sementara untuk mematikan proses yang ada gunakan perintah
kill nomor proses
- Selalu update perangkat lunak Anda jika sudah
ada rilis terbaru
- Lakukan pemasangan proteksi dan firewall yang dapat
membendung masuknya cracker ke system operasi anda. Walaupun tidak identik,
tetapi firewall dapat diasumsikan dengan satpam atau bodyguard yang bertugas
menjaga rumah agar tidak dimasuki oleh puncuri dan hanya memasukkan orang orang
yang memiliki izin masuk.
- Perhatikan berkas log untuk melihat aktifitas system. Curigailah
jika ada yang harus dicurigai di catatan log tersebut.
- Gunakan SSH (securesheel) sebagai ganti telnet jika
ingin melakukan remote Login. Karena SSH memiliki tingkat keamanan yang lebih
tinggi dibandingkan telnet, tidak tertutup kemungkinan ada orang yang melakukan
sniffing di jaringan anda.
- Kuasai Linux/Unix karena cracking biasanya dilakukan
dari lingkungan kerja sistem Linux dan Unix. Sehingga untuk mengantisipasi
cracking, paling tidak anda juga bisa menguasai Linux/Unix. Memang system
operasi windows dapat dijadikan alat untuk malakukan crack, tetapi tools yang
disediakan hanya sedikit, itupun tools nya sudah dibuat oleh programmer.
Sehingga anda tinggal mendownload dan mengeksekusinya atau dalam istilah
cracking disebut sebagai script kiddies.
Kesimpulan
Hacking dan Cracking memiliki pergertian yang sama yakni upaya untuk masuk dalam sebuah sistem atau jaringan tanpa adanya hak akses, namun hacking dan cracking memiliki tujuan yang berbeda. Cracking merupakan aktivitas ilegal yang merugikan dan dapat berakibat pada hilangnya data ataupun rusaknya sebuah sistem.
No comments
- Tinggalkan komentar anda. Komentar anda sangat berarti untuk perkembangan website kami.
- Jika komentar anda tidak segera saya jawab berarti saya dalam keadaan tidak online atau ada masalah dengan blog saya.